Anting-anting di Telinga

                Orang Indonesia mengenal budaya anting saat agama Hindu masuk ke Indonesia di abad ke 4 Masehi. Gambar-gambar perempuan memakai anting banyak ditemukan di relief candi di Indonesia.

                Tradisi memakai anting berasal dari tradisi Persia dan India. Laki-laki dan perempuan Persia atau India memakai anting. Menurut mereka, anting membuat penampilan lebih indah. Orang India di Amerika, orang Aborigin di Australia, dan orang Afrika juga suka memakai anting senagai hiasan telinga.

                Namun, orang Yahudi dan orang Eropa tidak mengenal tradisi memakai anting di kalangan perempuan. Orang Eropa mengenal anting dari orang gypsi yang banyak berkelana di Eropa zaman dulu. Sampai sekarang, ada juga kelompok masyarakat yang berpikir perempuan tidak harus memakai anting. Kelompok ini berpendapat perhiasan perempuan yang paling indah adalah hati dan perbuatan yang baik.